STAR PULSA adalah perusahaan distributor voucher pulsa elektronik yang bergerak dalam bidang isi ulang pulsa yang sudah berpengalaman dan berjasa dalam membangun perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dengan memberikan kesempatan kepada para mitranya untuk membuka usaha berbisnis berjualan pulsa dengan sistim satu deposit untuk : pengisian pulsa All Operator (GSM dan CDMA), Token PLN, Voucher Game Online dan PPOB (Payment Point Online Bank).
Tentang Kami?
Tentang KamiKami adalah distributor voucher pulsa elektronik yang menyediakan produk voucher pulsa All Operator terlengkap dan termurah dengan layanan transaksi 24jam non stop setiap hari secara realtime. Layanan produk kami meliputi seluruh provider voucher pulsa seperti antara lain : Telkomsel AS, Simpati, Indosat IM3, Mentari, XL, Axis, Three, Telkom Flexi, Smartfren, Esia, StarOne dan Ceria.
Penawaran Kami?
Penawaran KamiKami mengajak anda untuk menjadi mitra kami sebagai agen voucher pulsa elektronik didaerah anda masing-masing untuk meraih keuntungan bersama kami. Dengan mendaftarkan diri anda sebagai mitra kami, anda berhak untuk mendapatkan keuntungan sebagai retailer serta keuntungan dari bonus sistem keagenan. Sistem kami bisa dijangkau diseluruh wilayah Indonesia yang meliputi : Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.
Mudah Dijalankan?
Mudah DijalankanDijamin "MUDAH" tidak ada target, jangka waktu, maupun paket penjualan yang kami bebankan kepada anda, karena sistem yang kami gunakan "MURNI BISNIS". Hasil yang anda peroleh tergantung dari seberapa banyak tingkat transaksi penjualan pulsa anda setiap harinya. Usaha yang kami tawarkan sangatlah mudah karena sekarang semua orang pasti mempunyai HP, dan HP pasti membutuhkan pulsa. Maka inilah kesempatan anda menjadi agen pulsa untuk menigisi pulsa mereka. Anda dapat melakukan usaha ini kapanpun dan dimanapun anda berada tanpa ada batasan.
Beberapa Alasan Kenapa Memilih Kami?
  • Gratis biaya pendaftaran tanpa dipungut biaya.
  • Harga voucher pulsa yang kami berikan sangatlah murah.
  • Transaksi cepat dan akurat 24jam non stop setiap hari secara realtime.
  • Stok provider voucher pulsa yang lengkap dan selalu terjaga.
  • Satu chip multi untuk semua operator diseluruh indonesia.
  • Bisa bertransaksi isi pulsa via sms dan yahoo messenger.
  • Reply sms gratis sehingga menghemat biaya transaksi anda.
  • Bisa didownlinekan untuk mendapatkan tambahan keuntungan.
  • Support transaksi tanpa kode untuk memudahkan anda bertransaksi.
  • Support transaksi via Web Topup dengan menu yang dinamis dan mudah.
  • Deposit via TIKET sehingga saldo bisa ter-input secara otomatis.
  • Dukungan penuh support online customer service via chat yahoo messenger dan telephone untuk bantuan komplain.
  • Deposit bisa anda lakukan melalui transfer via BCA, BNI, BRI, MANDIRI, dan via TELLER bagi anda yang tidak mempunyai rekening, serta bisa juga melalui ATM, sms banking, phone banking, dan internet banking.
Keuntungan yang anda dapatkan dari penjualan pulsa sangatlah melimpah dan anda juga bisa mendapatkan BONUS dari transaksi downline yang anda daftarkan dengan TOTAL potensi pendapatan lebih dari
Rp 8.000.000/BULAN!!!

MEMUALAI BISNIS PULSA BISA TANPA MODAL
Anda Bisa memulai berbisnis pulsa tanpa modal dengan cara mengembangkan jaringan yaitu mencari (mendaftarkan) downline. Jadi sistemnya setiap downline anda bertransaksi pulsa maka anda akan mendapatkan bonus komisi dari downline dibawah jaringan anda. Besar bonus komisi yang anda dapatkan bisa anda tentukan sendiri dengan format setting up harga. Berikut ini adalah contoh ilustrasi bonus transaksi jika downline anda masing-masing memiliki 10 downline aktif hingga kedalaman level ke 4 (level tanpa batas) dan masing-masing downline melakukan transaksi 5 trx/hari dengan up harga Rp.50/trx.

LEVEL = TOTAL AGEN x TOTAL TRX x UP HARGA
LEVEL 1 = ANDA PALING ATAS
LEVEL 2 = 10 x 5 x 50 = Rp.2500
LEVEL 3 = 100 x 5 x 50 = Rp.25000
LEVEL 4 = 1000 x 5 x 50 = Rp.250.000
TOTAL BONUS LEVEL 2 sd LEVEL 4 = Rp.277.500 (BONUS/HARI)
BONUS/BULAN = Rp.277.500 x 30 = Rp.8.325.000
Sebuah penghasilan yang luar biasa bukan?

Penghasilan diatas hanya contoh, untuk aktualnya akan disesuaikan dengan kemampuan anda dalam mengembangkan jaringan anda. (Bonus akan diberikan otomatis setiap awal bulan dan langsung diakumulasikan ke saldo deposit anda)

SEGERA BERGABUNG BERSAMA KAMI

MITRA MENUJU SUKSES
100% GRATIS

Cara Memotivasi Diri untuk Belajar

Dari penelitian – penelitian menunjukkan, bahwa sukses belajar tidak hanya tergantung pada intelegensi si anak, melainkan tergantung pada banyak hal, diantaranya motif-motif. Oleh karena itu upaya menimbulkan tindakan belajar yang bermotif sangat penting. Seperti kita ketahui, latarbelakang motif terutama adalah adanya kebutuhan yang dirasakan oleh anak didik. Maka menyadarkan si anak didik terhadap kebutuhan yang diperluhkan berarti menimbulkan motif belajar anak. Anak didik, terutama yang masih sangat muda, banyak yang belum mengerti arti belajar dan yang dipelajari; untuk pelbagai bahan pelajaran dipelajari dan apakah dipelajari berguna bagi kehidupan dimasa depan, belumlah ia sadari.

Mereka umumnya baru merasakan kebutuhan biologis. Sedang manusia hidup dalam masyarakat, bukan menyendiri; masyarakat tempat pelbagai kemampuan dan kecakapan dituntutnya. Anak harus belajar dan harus mengerti mengapa harus belajar. Maka menyadarkan dan meyakinkan anak akan arti terdidik bagi kedudukan orang dalam masyarakat, menyadarkan dan meyakinkan akan manfaat bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh sekolah bagi kehidupan kelak sesudah meninggalkan sekolah dan sebagainya merupakan usaha-usaha memotivasikan tindakan belajar si anak.

Dalam sejarah Ovide Decroly misalnya, terkenal sebagai orang yang memperhatikan peranan dari pada motivasi dalam belajar. Bahan-bahan pelajaran dipilihnya dengan teliti dan didasarkan pada pokok-pokok yang disebutnya sebagai pusat-pusat minat atau “center d’interset”, Untuk itu diseledikinya berbagai kecenderungan yang ada pada anak, terutama dorongan memperoleh kepuasan diri. Dengan cara demikian dibedakan empat pusat minat pada, yaitu yang berhubungan dengan makanan, pakaian, pertahanan diri dan permainan diri dan permainan atau pekerjaan. Maka jelaslah bahwa belajar itu harus disertai motif. Tanpa motif, tindakan belajar tidak akan mencapai hasil yang memadai.

Kerapkali kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang tertentu kurang disadari oleh anak, sehingga guru atau sekolah harus membuat tujuan sementara atau buatan. Sebagai contoh, guru atau sekolah tentu ingin mengarahkan belajar ke tujuan yang tertentu dan untuk itu diperlukan adanya peningkatan aktivitas belajar anak. Tetapi usaha peningkatan ini tidaklah mudah, maka diciptakanlah tujuan buatan (artificial). Misalnya dikeluarkanlah peraturan atau janji, bahwa barang siapa dapat menunjukkan prestasi belajar yang paling baik di kelasnya, akan mendapatkan gelar “bintang kelas”, atau yang paling baik prestasi belajarnya di sekolah akan mendapat gelar “bintang sekolah”. Maka murid-murid akan saling berlomba, mereka berusaha belajar dengan giat, karena memperoleh gelar “bintang” tersebut sudah merupakan kebutuhan, dalam hal ini kebutuhan sosial.

Dengan gelar itu mereka merasa memperoleh penghargaan, kehormatan, bahkan simbol pujian, terutama dari orangtuanya. Maka kini tindakan belajar mereka sudah merupakan tindakan bermotif, yaitu berdasar adanya kebutuhan yang dirasakan dan terarah kepada tercapainya tujuan, yaitu mendapat “piagam” atau dan sebagainya. Itu bagi si anak didik. Tetapi dilihat dari pihak sekolah atau guru pemberian piagam atau tanda lain itu bukanlah tujuan pendidikan yang hakiki, melainkan sebagai alat untuk menimbulkan tindakan belajar yang beromotif, yang dengan faktor itu diharapkan akan tercapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Proses penggunaan tujuan buatan (sementara) untuk menimbulkan aktivitas yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang sesungguhnya merupakan proses kondisioning. Tujuan buatan, yang dimaksudkan agar dikejar oleh anak didik dengan aktivitasnya itu lazim disebut sebagai reinfocer34.

Robert H. Davis mengemukakan 9 prinsip belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa agar mau dan dapat belajar sebagai berikut:

1. Prinsip Prerikwisit (Prasyarat)

Siswa terodorong untuk mempelajari sesuatu yang baru bila telah memiliki bekal yang merupakan prasyarat bagi pelajaran itu. Bila guru mengabaikan hal ini bisa menimbulkan kebosanan bagi siswa-siswa yang telah menguasai dan sebaliknya atau menimbulkan frustrasi bagi siswa-siswa merasa sukar dan tidak dapat menguasainya.

2. Prinsip Kebermaknaan

Siswa termotivasi untuk belajar bila materi pelajaran itu bermakna baginya. Oleh sebab itu hendaknya guru dalam menyampaikan materi pelajaran dihubungkan dengan apa yang dialaminya, dihubungkan dengan kegunaan di masa depan dan dihubungkan dengan apa yang menjadi minatnya.

3. Prinsip Modeling

Siswa termotivasi untuk menunjukan tingkah laku bila sekiranya tingkah laku itu dimodelkan oleh gurunya (Performance Modeling). Dalam hal ini siswa akan lebih suka menuruti apa yang dilakukan oleh gurunya dari pada yang dikatakan, sehingga di sini berlaku prinsip “The Medium is the Message”.


4. Prinsip Komunikasi Terbuka

Siswa termotivasi untuk belajar bila informasi dan harapan yang disampaikan kepadanya terstruktur dengan baik dan komonikatif. Dalam hal ini Bruner meyarankan agar pengajaran menjadi lebih efektif perlu materi pelajaran distrukturkan dengan baik dengan pengolahan pesan yang komunikatif. Salah satu contoh dari prinsip ini ialah: perumusan dan pemberitahuan tujuan instruksional dengan jelas, menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa.

5. Prinsip Atraktif

Siswa termotivasi untuk belajar pesan dan informasinya disampaikan secara menarik (atraktif). Oleh karena itu guru harus selalu berusaha menyajikan materi pelajaran dengan cara manarik perhatian, dan alangkah baiknya kalau setiap materi pelajaran dapat diikuti dan diterima siswa dengan perhatian yang cukup intensif.

6. Prinsip Partisipasi dan Keterlibatan

Siswa termotivasi untuk belajar apabila merasa terlibat dan mengambil bagian aktif dalam kegiatan itu. Dengan demikian guru perlu menerapkan konsep kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dalam pelakasanaan proses belajar mengajar, karena dengan konsep ini siswa mengalami keterlibatan intelektual emosional di samping keterlibatan fisik didalam proses belajar mengajar.

7. Prinsip Penarikan Bimbingan Secara Berangsur

Siswa termotivasi untuk belajar jika bimbingan dan petunjuk guru berangsur-angsur ditarik. Penarikan itu mulai dilaksanakan bila siswa-siswa sudah mulai mengerti dan menguasai apa yang sudah dipelajari.

8. Prinsip Penyebaran Jadwal

Siswa termotivasi untuk belajar bila program-program belajar mengajar dijadwalkan dalam keadaan tersebar dalam periode waktu yang tidak terlalu lama. Program-program belajar mengajar dalam waktu yang lama dan secara berturut-turut cenderung akan membosankan siswa.

9. Prinsip Konsekuen dalam Kondisi yang Menyenangkan

Siswa termotivasi untuk belajar bila kondisi instruksionalnya menyenangkan, sehingga memberi kemungkinan terjadinya belajar secara optimal.

Motivasi yang bersifat intrinsik mempunyai peranan yang ampuh dalam peristiwa belajar, tetapi walaupun memberikan tugas. Dalam memberikan tugas kepada murid-murid harus dilihat dan diingat hubungan tingkat kebutuhan murid dan tingkat motivasi yang akan dikenakan. Guru harus cerdik melibatkan “ego involement” murid. Bila motivasi tersebut dikenakan secara tepaat akan menyentuh ego involvement murid, sehingga setiap tugas yang memberikan akan dianggap sebagai tantangan, hal ini menyebabkan yang bersangkutan akan mempertahankan harga dirinya untuk menyelesaikan tugasnya dengan penuh semangat. Murid akan merasa puas dan harga dirinya timbul bila dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. 35


34 Ahmad. Thanthowi, Psikologi Pendidikan. PT. Angkasa Bandung 1991. hlm : 72-73

35 . Mulyadi OP, Cit, Hal: 28-31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suport by Google | Star Pulsa| Blogger